Kohesivitas, Interaksi, dan Faktor yang Meningkatkan Kohesivitas

Lebih jauh smengenai kohesivitas,  hal ini jelas bahwa kohesivitas mempengaruhi interaksi maupun sebaliknya, interaksi mempengaruhi kohesivitas. Pertama saat kohesivitas muncul dalam kelompok secara otomatis meningkatkan frekuensi dalam berinteraksi dan tukar menukar informasi satu sama yang lainnya. Dan sebaliknya, saat interaksi menigkat, hal tersebut memiliki kecenderungan untuk meningkatkan kohesivitas kelompok.

Sekarang hal-hal yang dapat meningkatkan kohesivitas dalam suatu kelompok ada beberapa, antara lain:

1.       Kesuksesan dalam mencapai tujuan

Jika bisa ditambahka sebenarnya proses nyalah yang mebuat anggota kelompok berkohesivitas satu dengan yang lainnya. Namun dari keberhasilan inilah yang membuat anggotanya percaya bahwa mereka bisa dan siap untuk menerima tujuan  yang lebih berat.

 

2.       Reward

Hal ini juga adalah suatu hal yang jelas, bayangkan saat kalian melakukan suatu usaha dan usaha kalian itu minimal dihargai atau diberi pujian oleh para anggota lainnya maupun pimpinan. Bagaimana reaksi kalian? Pasti senang bukan? Dan kalian kelanjutannya akan berusaha lebih baik untuk kelompok atau minimal diri sendiri. Secara tidak langsung individu tersebut sudah memiliki ikatan batin dengan kelompok tersebut maupun anggot-anggota didalamnya.

 

3.       Penyelesaian masalah yang tepat

Saat kelompok dapat menyelesaikan suatu masalah baik masalah antar anggota atau masalah kelompok itu sendiri, maka secara tidak langsung kelompok itu telah membangkitkan rasa percaya pada anggotanya bahwa mereka dapat mencapai tujuan dengan penyelesaian konflik secara pintar dan cerdas, karena konflik adalah salah satu masalah utama dalam terhambatnya pencapaian tujuan.

 

About widiyanto.Dwi.L/10508234

just figure it out by yourself
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment